"Seperti ketika harga batu bara yang sempat tinggi-tingginya, banyak pabrik China yang memotong durasi kerja pabriknya yang awalnya durasi kerja terdiri dari 3 sif, menjadi 2 sif untuk menghemat," tuturnya.
Terakhir, soal krisis logistik. Ia tidak memungkiri bahwa meskipun krisis logistik sudah melandai karena pelabuhan di AS sudah bisa beroperasi selama 24 jam, namun itu tetap bisa mempengaruhi pendistribusian ekspor.
"Di AS kemarin sempat dikhawatirkan karena krisis logistik, kebutuhan masyarakat di sana terbengkalai karena enggak ada suplai atau pendistribusian karena krisis logistik ini. Semoga perbaikan krisis ini bisa cepat selesai dan tidak terefek ke ekspor nonmigas kita ke depannya," Pungkas Lutfi. (TIA)