Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan komposisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran dikontribusikan dari enam aspek, seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT, konsumsi pemerintah, PMTB, serta ekpor dan impor.
Ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,87 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 16,28 persen yang mana didalamnya adalah para pelaku UMKM. Sehingga apabila para pelaku UMKM itu meningkatan kapasitasnya, maka otomatis kontribusinya akan lebih besar lagi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita kalau mau maju, kita musti mengupgrade kemampuan kita, harus ada semangatnya, harus ada semangat untuk merubah dan belajar, saya juga sempat belajar ketika mengelola bisnis," pungkas Zulhas. (NIA)