“Salah satu komponen pemeriksaan Prohealth ini adalah saturasi oksigen. Saturasi oksigen menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi, dimana salah satu tanda Covid-19 menyerang penderita itu saturasi oksigennya dibawah 93 persen,” ucap Hengki.
Ia menjelaskan, sebelumnya alat ini ditemukan rekan-rekan Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah oleh tim Persada IV dalam inovasi Continous Improvement Program (CIP) yang diadakan Pertamina. Prohealth sendiri telah mendapat penghargaan tingkat nasional, rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dan pengakuan dari Kementerian Kesehatan.
“Prohealth ini merupakan jawaban dari upaya digitalisasi sebagaimana kita ketahui salah satu yang digadang-gadang kedepan aspek digitalisasi karena tidak bisa kita pungkiri dengan bergeraknya zaman arus digitalisasi semakin besar. Alat ini adalah salah satu jawaban dari kesehatan terhadap aspek digitalisasi ini, prinsipnya memudahkan pekerjaan dan mempersingkat waktu pekerjaan,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini secara virtual, Manager Health Commercial & Trading, Sindu Agung Lesmana, serta Area Manager Medical Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Datuk Fachrul Razy.
“Kita harap Prohealth ini juga bisa diterapkan di seluruh regional. Tetap patuhi protokol kesehatan dan Insya Allah pandemi bisa kita lalui dengan kondisi baik, sehat dan aman,” kata Sindu.