IDXChannel - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin berkunjung ke pabrik PT Pindad di Kabupaten Malang. Pada kesempatan itu, dia meminta Pindad menjadi tulang punggung industri pertahanan yang menyokong kedaulatan nasional.
Menhan menilai industri pertahanan dalam negeri perlu perhatian khusus karena menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Sehingga dia memutuskan meninjau pabrik Pindad di Malang sebagai bentuk dukungan pada industri pertahanan.
Pada kesempatan itu, Sjafrie menyebut Pindad harus menjadi tulang punggung industri pertahanan untuk menopang kedaulatan nasional. Kementerian Pertahanan juga berkomitmen untuk mendukung dan mendorong Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul dan berdaya saing.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, menyampaikan keinginan Menhan agar Pindad menjadi tulang punggung di industri pertahanan bisa sebagai tantangan sekaligus motivasi.
"Merupakan kehormatan untuk PT Pindad menerima arahan dari Menteri Pertahanan, agar menjadi tulang punggung industri pertahanan. Ini juga menjadi tantangan yang luar biasa, bahwa PT Pindad harus bisa menghasilkan produk pertahanan berteknologi mutakhir yang bisa menjaga kedaulatan NKRI," tutur Sigit.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pabrik Pindad di Malang menempati area seluas 164 hektar, yang terdiri dari fasilitas produksi munisi kaliber kecil, area produksi munisi khusus (Pyrotechnics), dan area produksi detonator.
"Kemudian ada area produksi munisi kaliber besar dan roket, hingga lapangan balistik 200 meter dan 1.000 meter," kata Sigit.
Dirinya menjelaskan kemampuan fasilitas produksi divisi munisi mampu menghasilkan berbagai jenis, dan kategori produk munisi mulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12,7 mm, kaliber 38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, dan kaliber 12,7 mm.
"Kami dari PT Pindad juga memiliki kompetensi untuk menghasilkan munisi kaliber sedang, kaliber besar, bom udara dan roket," ujarnya.
Selain itu, Divisi Munisi Pindad telah memproduksi berbagai varian granat tangan, termasuk granat asap dan granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm.
“Dukungan dan atensi Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah mendorong PT Pindad untuk terus berkembang dan bergerak maju," ujarnya.
Sebelum berkunjung ke Pindan, Menhan juga meninjau SMA Taruna Nusantara Malang dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Malang, sejak Selasa (14/1/2025).
(Febrina Ratna Iskana)