Lebih lanjut, dia menjelaskan pabrik Pindad di Malang menempati area seluas 164 hektar, yang terdiri dari fasilitas produksi munisi kaliber kecil, area produksi munisi khusus (Pyrotechnics), dan area produksi detonator.
"Kemudian ada area produksi munisi kaliber besar dan roket, hingga lapangan balistik 200 meter dan 1.000 meter," kata Sigit.
Dirinya menjelaskan kemampuan fasilitas produksi divisi munisi mampu menghasilkan berbagai jenis, dan kategori produk munisi mulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12,7 mm, kaliber 38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm, dan kaliber 12,7 mm.
"Kami dari PT Pindad juga memiliki kompetensi untuk menghasilkan munisi kaliber sedang, kaliber besar, bom udara dan roket," ujarnya.
Selain itu, Divisi Munisi Pindad telah memproduksi berbagai varian granat tangan, termasuk granat asap dan granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm.
“Dukungan dan atensi Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah mendorong PT Pindad untuk terus berkembang dan bergerak maju," ujarnya.
Sebelum berkunjung ke Pindan, Menhan juga meninjau SMA Taruna Nusantara Malang dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Malang, sejak Selasa (14/1/2025).
(Febrina Ratna Iskana)