"Tergantung unitnya kapan start. Misalnya Patuha 1 mulai COD 2014, berarti 30 tahun sejak 2014 itu adalah master priority kontrak. Unit 2 nanti beroperasi 2027, 30 tahun, sejak 2027," kata dia.
Selain itu, Ruly menjelaskan selain mengandalkan anggaran negara, pembangunan PLTP Patuha Unit 2 juga disokong oleh pendanaan hijau lembaga keuangan internasional yaitu Asian Development Bank (ADB) dan Japan Fund Joint Crediting Mechanism (JFJCM).
Geo Dipa mengamankan total pendanaan murah dari ADB dan JFJCM sekitar USD300 juta, selain untuk pembangunan PLTP Patuha Unit 2, juga untuk pembangunan PLTP Dieng Unit 2.
"Jadi dengan melakukan investasi dengan pembiayaannya murah, itu menjamin bahwa harga listriknya juga murah, karena kita menghasilkan sesuatu dengan cara yang lebih ekonomis," ujarnya.
(Dhera Arizona)