Dia menegaskan, vaksinasi akan berkonsentrasi ke daerah-daerah yang memiliki kasus positif paling banyak dan kasus kematian paling tinggi. Yaitu daerah Jawa dan Bali, serta tujuh aglomerasi besar di Jawa-Bali, yakni kawasan Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Rraya, plus Bali.
“Itu adalah daerah-daerah yang tingkat kasus aktif paling tinggi dan kematian paling tinggi. Kita melakukan vaksinasi berbasis risiko, jadi daerah-daerah itulah yang kita sasar duluan agar dengan cepat mengurangi laju penularan dan kasus kematian,” jelas dia.
Di tujuh daerah aglomerasi Jawa-Bali tersebut juga akan dilakukan peningkatan target vaksinasi harian secara signifikan. “Sebagai contoh, sekarang bulan Juli kita hanya suntik 382 ribu per hari rata-rata. Itu harus kita naikkan menjadi 1,2 juta per hari untuk tujuh aglomerasi itu saja. Jadi, bayangkan, akan ada kenaikan hampir empat kali lipat,” tukasnya. (TIA)