Menko Airlangga juga menyampaikan harapan agar JBIC juga mendorong investasi di sektor lain yang sangat potensial, terutama sejak masa pandemi dan krisis global ini, yaitu sektor Kesehatan (Medical) dan sektor Pangan (Food). “Sektor Kesehatan sudah mengembangkan layanan Kesehatan di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), yaitu di KEK Kesehatan di Sanur Bali. Di KEK boleh melakukan penelitian klinikal-trial dan memungkinkan Dokter Asing untuk bisa praktek,” terang Menko Airlangga.
Di kesempatan itu Menko Airlangga juga mengingatkan, sejalan dengan terjadinya krisis global yang salah satunya di bidang pangan dan pupuk, mengundang JBIC untuk membiayai. Gubernur Hayashi menerangkan “JBIC sangat mendukung tawaran investasi di bidang pangan dan pupuk, seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk maka kebutuhan pangan akan terus meningkat. Namun, pangan dan pupuk ini memerlukan supply chain yang baik. JBIC akan sangat mendukung investasi baru di pangan dan pupuk”.
Menteri Agus menambahkan bahwa pada September 2022 akan ada acara Business Forum yang mengulas Industri Farmasi, karena itu mengundang JBIC untuk berpartisipasi. Dalam penutupnya Menko Airlangga mengatakan, “Kami sangat senang mendengar bahwa proyek-proyek utama di Indonesia akan menjadi prioritas bagi JBIC. Indonesia dengan populasi dan ukuran ekonomi yang terbesar di Kawasan, sangat tepat untuk menjadi prioritas utama JBIC.”
(FRI)