IDXChannel - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu (23/9) menggambarkan Amerika Serikat (AS) dan Eropa "meremehkan" negara-negara lain di dunia dalam upaya untuk mengambil hati negara-negara berkembang.
Dia juga mengatakan bahwa meski Moskow tidak menolak upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghidupkan kembali kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam, Rusia menilai proposal terbaru yang diajukan tidak realistis.
Lavrov mengungkapkan hal tersebut setelah seminggu melakukan diplomasi global yang intens pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB. Pada kesempatan itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensyy yang hadir secara langsung, dan sekutu Barat berupaya memperkuat dukungan bagi Kyiv. Lavrov mengatakan dia bertemu dengan lebih dari 30 negara selama seminggu tersebut.
Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, PBB menyalahkan perang tersebut karena memperburuk krisis pangan global dan garis depan diplomatik. Moskow dan Kyiv berjuang untuk memenangkan hati negara-negara yang paling terkena dampak perang, yaitu negara-negara miskin dan berkembang.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara pada Sabtu (23/9), Lavrov menggambarkan “perjuangan antara mayoritas global … dan antara segelintir orang yang menggunakan metode penaklukan kolonial untuk mempertahankan dominasi mereka yang telah lepas dari tangan mereka. "