IDXChannel - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pulang ke Indonesia. Mengingat, saat ini masih banyak pekerjaan rumah (PR) di dalam negeri yang harus dibenahi.
Pesan Risma ini menanggapi banyaknya awardee LPDP yang enggan pulang kampung setelah lulus. Kebanyakan mereka beralasan sulit mengembangkan ilmu lantaran kurangnya fasilitas yang diberikan negara.
“Nah, memang kalau sulit, iya lah. Kalau gampang gak perlu kalian sekolah tinggi-tinggi,” katanya, dikutip Minggu (2/7/2023).
Menurutnya, kehidupan di negara maju sudah pasti mempermudah pengembangan inovasi dan penyelesaian masalah. Hal itu tentu berbeda dengan kondisi di Indonesia yang merupakan negara berkembang.
Namun Risma mengatakan, di situlah kecerdasan dan kemampuan penyelesaian masalah seseorang diuji.
“Di sana (di luar negeri), kondisinya mapan semua sudah teratur. Kalau semua sudah mapan, siapa yang gak pinter atau cerdas. Justru itu lah tantangan kita. Kalau kita mau menang terhadap diri kita sendiri dan ilmu yang kita miliki, saat sulit itu lah kita diuji apakah kita pinter atau tidak, cerdas atau tidak,” ujarnya.
Risma juga mengingatkan agar tidak terlena dengan segala kenyamanan di luar negeri. Sebagai penerima beasiswa yang dibiayai oleh uang rakyat, sudah sepatutnya kembali mengabdi.
“Kita semua berangkat dibiayain uang rakyat, tapi kemudian saat kita dapat semua itu, kita gak mau kembali,” katanya.
Risma pun menunjukkan program-program Kemensos yang menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses. Seperti budidaya bunga matahari di Wini Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, dan pembuatan kapal di Kabupaten Mamberamo dan Kabupaten Asmat di Papua.
Dalam perannya sebagai Mensos, ia bahkan harus menempuh ancaman bahaya seperti saat berada di daerah konflik di Puncak Jaya, atau saat menyusuri sungai yang dihuni buaya.
Selain itu, dia juga memperlihatkan program Kemensos yang menjangkau dan memberdayakan penyandang disabilitas.
Untuk itu, Risma berpesan agar para awardee kembali dan mengabdi untuk membangun daerah masing-masing karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk kemajuan seluruh masyarakat Indonesia.
“Siapa lagi mereka akan minta pertolongan kalau bukan kepada kalian yang nanti akan punya ilmu lebih baik lagi, lebih tinggi,” tandasnya.
(SLF)