Lebih lanjut, mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan bahwa dirinya akan melakukan graduasi kepada ratusan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang sebelumnya menerima bansos reguler yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kami sampaikan untuk graduasi kita akan hitung jadi memang bisa diganti oleh yang lebih miskin. Tapi sebetulnya kita bisa lakukan itu selama kita memantau ini itu kita bisa lakukan perubahan-perubahan itu dengan kondisi lapangan," ujar dia.
Namun dia mengungkapkan permasalahan jika pemerintah mematok pemberian bantuan PKH tetap harus diberikan kepada 10 juta KPM. Dengan demikian dirinya akan menyakinkan pemerintah bahwa Kemensos akan menggraduasi penerima dan memberikan bantuan lainnya seperti bantuan usaha atau peralatan agar lebih mandiri dan keluar dari kemiskinan.
"Yang menjadi masalah adalah saat kemudian kita harus dipatok 10 juta. Kita akan bicara soal itu supaya kita bisa yakinkan saat ini sudah kita persiapkan 500 lebih untuk dia bisa graduasi. Keluar dari itu dengan bantuan mandiri, bantuan modal, bantuan peralatan seperti itu kira-kira," ujarnya.
Seperti diketahui, Kemensos mendapatkan tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sekitar Rp400 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk tiga jenis bantuan baru yang akan dicairkan pada Desember 2022 yaitu bantuan langsung tunai (BLT) yatim piatu, bantuan makanan untuk lansia dan penyandang disabilitas.
(FRI)