Amran memaparkan, komoditas yang menjadi fokus pengembangan antara lain kelapa, kopi, mete, lada, dan pala. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan produksi komoditas yang saat ini masih bergantung pada impor, seperti bawang putih.
Tak hanya itu, Amran juga menyampaikan kebutuhan tambahan anggaran sebesar Rp5,2 triliun untuk pembayaran gaji, tunjangan kinerja (tukin), dan biaya operasional pendukung (BOP). Tambahan ini merupakan konsekuensi dari pengalihan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari daerah ke pusat.
"Kalau mau sustain Rp29 triliun tidak boleh diganggu. Ke depan perkebunan dan hortikutura menuju hilirisasi kita bisa selesaikan satu per satu dengan catatan mulai dari sekarang dengan tambahan Rp 10 triliun," kata dia.
(NIA DEVIYANA)