Amran menyebut, penurunan luas tanam sangat berpengaruh besar pada luas panen. Selanjutnya, akan berdampak pada penurunan produksi beras secara nasional.
“Dengan periode yang sama tahun 2015-2019 yaitu 7,44 juta hektare, penurunan luas tanam ini sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihadirkan,” papar dia.
Kementan juga mencatat luas tanam padi pada Februari 2024 lebih rendah dibandingkan periode 2019-2023. Dampaknya pun yang sudah dirasakan saat ini, salah satunya kenaikan harga beras hingga mencapai 56 persen.
“Karena itu kondisi beras naik kurang lebih 56 persen akibat dampak el nino, karena itu kami menganggap kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” imbuh Amran.
(FAY)