Di lain kesempatan, Direktur Jendela Cipta Karya, Diana Kusumastuti sempat menyinggung tentang kebutuhan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan air perpipaan. Pendanaan tersebut diharapkan bukan hanya dari APBN, namun ada peran serta swasta maupun BUMN.
"Kalau masalah pendanaan air minum itu sudah banyak sekali, tahun 2020-2024 itu total pendanaan kita sebesar Rp108 triliun," ujar Diana dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, (3/10/2022).
Adapun saat ini Diana menuturkan sebanyak 42,01 persen dari 388 PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) masih dikategorikan sakit, atau kurang produktif dalam mengalirkan air ke rumah tangga. Salah satu yang masih banyak terjadi adalah kebocoran sambungan pipa distribusi PDAM menuju meteran pipa rumah tangga (SR) hingga belum tersambungnya pipa meteran rumah tangga.
(SLF)