Dia juga mengingatkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp4.500 triliun pada 2030. Erick tak ingin Indonesia hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.
BUMN harus memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.
"Kita tidak anti investasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," kata dia.
(NIY)