“Semua dana-dana ini mungkin akan saving juga, tapi mereka akan bergerak di kota masing-masing. Makanya kalau saya bicara asumsi Jabodetabek ya nanti masyarakat Jabodetabek ini akan berputar di Jabodetabek. Mereka akan pergi ke mal, ke restoran, atau ke pusat-pusat wisata,” jelas Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta tersebut.
Lanjut Sarman, dengan adanya kondisi tersebut nantinya diperkirakan akan ada transaksi ekonomi yang lumayan besar.
“Kalau kita bandingkan setiap tahun kalau tidak ada Covid, itu kan hampir sekitar 6-7 juta masyarakat Jakarta atau Jabodetabek itu mudik atau sektar 2,5 juta keluarga asumsinya. Kalau saya hitung-hitung paling kecil selama Idul Fitri ini mereka membelanjakan Rp500.000, itu perputarannya kalau di Jabodetabek aja sudah hampir Rp1,50 triliun,” pungkas dia. (TIA)