Dalam pelaksanaanya, ada 10 titik penyekatan yang tersebar mulai dari Simpang Warung Jambu, Simpang Lodaya, Simpang RS Salak, Tugu Kujang, Simpang Ekalokasari, Simpang Air Mancur, Jalan Muslihat, Simpang Empang, Simpang Mall BTM dan Simpang Irama Nusantara (Jembatan Merah).
"Kami berharap masyarakat tetap di rumah apabila tidak ada kondisi yang emergency istirahat di rumah untuk menambah imunitas, dan kami juga mengatur terkait dengan pembatasan penumpang kendaraan angkutan umum itu hanya 50 persen dan akan kami perketat sehingga hari ini kami akan sosialisasikan dan besok akan mulai berlaku pembatasan untuk di ring satu di SSA ini dan juga penyangga-penyangga dari SSA yaitu Pajajaran dan Sudirman," harapnya.
Meski begitu, dalam rekayasa ini tetap ada pengecualian bagi beberapa kendaraan kategori seperti pelaksaan ganjil genap. Misalnya pekerja, darurat, angkutan umum dan transportasi online.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pembatsan mobilitas ini salh satu upaya menekan penularan covid-19. Juga sebagai pesan bahwa kondisi Kota Bogor sedang darurat.
"Targetnya adalah agar warga membatasi mobilitas kecuali darurat, emergency dan mencari nafkah dan lain-lain. Rumah sakit penuh, korban terus berjatuhan, tingkat kematian terus naik, kondisinya tidak biasa saja, darurat petugas terbatas, kapasitas bagaimana pun terbatas. Jadi semuanya berpulang kepada diri, jadi tolong batasi dan sadari bahwa kondisinya sekarang adalah darurat," tutur Bima Arya.
(IND)