“Olimpiade Tokyo berlangsung di lingkungan yang sangat sulit,” Toshiro Muto, CEO dari panitia penyelenggara, mengatakan ketika ditanya tentang rekor biaya. Muto menyarankan bahwa event pertandingan harus dilihat sebagai investasi daripada biaya.
IOC dan TOCOG (panitia penyelenggara Tokyo) ingin anggaran publik ditekan sekecil mungkin tidak hanya untuk mencegah kritik publik, tetapi juga untuk tidak menyurutkan kandidat kota penyelenggara Olimpiade selanjutnya. Hal tersebut diungkap Franz Waldenberger, Direktur Institut Jerman untuk Kajian Jepang di Tokyo, yang menulis dalam makalah baru-baru ini yang meneliti biaya Olimpiade.
Waldenberger mencatat bahwa pemerintah kota Tokyo dan cabang-cabang pemerintah pusat menggunakan Olimpiade sebagai "jendela peluang untuk memperoleh dana tambahan".
(IND)