sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Naik 54 Persen, Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp365, 2 Triliun

Economics editor Nia Deviyana
26/10/2022 07:06 WIB
Sektor industri manufaktur memberikan kontribusi sebesar 40,9% terhadap total investasi yang mencapai Rp892,4 triliun.
Naik 54 Persen, Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp365, 2 Triliun. Foto: MNC Media.
Naik 54 Persen, Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp365, 2 Triliun. Foto: MNC Media.

Oleh karenanya, pemerintah fokus untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan menjaga stabilitas ekonomi dan politik yang baik di dalam negeri. 

"Apalagi, berbagai indikator penting pembangunan terus menunjukkan perbaikan, dan ini menandakan optimisme bagi kita semua untuk melakukan percepatan pemulihan dan pertumbuhan sehingga mampu menuju transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," imbuh Agus.

Dia melanjutkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, hilirisasi industri menjadi salah satu kunci kemajuan perekonomian Indonesia yang akan berkontribusi signifikan terhadap pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen.

"Seperti yang Bapak Presiden sering kali sampaikan, hilirisasi industri menjadi prioritas nomor satu. Sebagai gambaran, saat masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, kontribusi komoditas nikel nilainya sekitar Rp15 triliun dalam setahun. Setelah masuk ke industrialisasi, nilainya melompat tajam menjadi USD20,9 miliar atau setara Rp360 triliun,” jelas Agus.

Pada triwulan III tahun 2022, investasi sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya mencapai Rp44 triliun. Angka ini memberikan kontribusi paling tinggi (14,3%) terhadap realisasi total investasi di triwulan III-2022 sebesar Rp307,8 triliun.

"Kami meyakini peningkatan investasi di sektor tersebut berkorelasi dengan kebijakan pemerintah dalam memacu hilirisasi industri, khususnya sektor pertambangan. Artinya, pemerintah sangat konsisten sekali bahwa realisasi investasi tidak hanya didorong oleh sektor jasa, tetapi sudah membangun industri hilirnya sehingga memperdalam struktur manufaktur kita agar bisa lebih berdaya saing," pungkasnya. (NIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement