sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

NATO Danai Ukraina Sebesar Rp1.720 Triliun untuk Kalahkan Rusia

Economics editor Dian Kusumo Hapsari
04/04/2024 07:38 WIB
Para menteri luar negeri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Rabu (3/4/2024) ini bertemu di Brussels, Belgia. 
NATO Danai Ukraina Sebesar Rp1.720 Triliun untuk Kalahkan Rusia. (Foto: MNC Media)
NATO Danai Ukraina Sebesar Rp1.720 Triliun untuk Kalahkan Rusia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Para menteri luar negeri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Rabu (3/4/2024) ini bertemu di Brussels, Belgia. 

Di sana, mereka membahas cara memberikan dukungan militer kepada Ukraina untuk jangka panjang.  Salah satu pembahasan menyangkut proposal pendanaan lima tahun sebesar 100 miliar euro (hampir Rp1.720 triliun). 
Selain itu, ada juga rencana bantuan baru untuk Kiev yang disiapkan sebagai antisipasi jika Donald Trump kembali memimpin AS pascapemilihan presiden 5 November nanti. 

Para diplomat Barat mengatakan, proposal itu diajukan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Menurut mereka, usulan tersebut bakal mengurangi hambatan bagi NATO dalam mengoordinasikan langsung pasokan senjata, amunisi, dan peralatan tempur lainnya ke Ukraina saat melawan agresi militer Rusia. 

Rencana tersebut akan dibahas dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari di Brussels. Pertemuan itu juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-75 berdirinya Pakta Pertahanan Atlantik Utara sekaligu untuk mempersiapkan KTT para pemimpin aliansi pada Juli di Washington DC.

“Kita perlu mengubah dinamika dukungan kita (kepada Ukraina),” kata Stoltenberg saat tiba di pertemuan Brussels, hari ini. 

“Kita harus memastikan bantuan keamanan yang dapat diandalkan dan dapat diprediksi untuk Ukraina dalam jangka panjang, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada kontribusi sukarela dan lebih banyak bergantung pada komitmen-komitmen NATO. Kurangi proposal (bantuan) jangka pendek dan perbanyak untuk tahun jamak,” ujarnya.

Dia menolak untuk mengonfirmasi besaran pendanaan yang akan ditawarkan untuk Ukraina itu. Stoltenberg hanya mengatakan, keputusan akan diambil pada KTT NATO Juli nanti. 

Berdasarkan rencana tersebut, NATO akan mengambil alih beberapa pekerjaan koordinasi dari kelompok kontak Ukraina—sebuah koalisi ad-hoc pimpinan Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai kelompok Ramstein. Para diplomat mengatakan, langkah itu dirancang untuk mengantisipasi berhentinya dukungan AS kepada Ukraina jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih. 

Hingga saat ini, NATO sebagai sebuah organisasi masih berfokus pada bantuan militer yang tidak mematikan untuk Ukraina. Itu dikarenakan kekhawatiran mereka bahwa keterlibatan yang lebih jauh dari itu dapat memicu peningkatan ketegangan dengan Rusia. 

Para anggota NATO pun hanya dapat menyediakan senjata senilai miliaran dolar secara bilateral. Para diplomat mengatakan, ada pandangan yang berkembang di internal NATO bahwa sudah waktunya untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina dengan skema yang lebih berkelanjutan. Menurut mereka, NATO adalah pihak terbaik untuk melakukan hal itu.

Kendati demikian, mereka mengatakan masih belum jelas apakah usulan bantuan sebesar 100 miliar euro tersebut akan diterima semua anggota. Masih belum jelas juga bagaimana skema pendanaannya. Yang pasti, setiap keputusan NATO memerlukan persetujuan dari 32 anggotanya.

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement