"Kan pembangunan infrastruktur dasar itu rampung sekitar bulan September, Oktober, November (bertahap). Berarti start mereka (investor asing) di Desember untuk groundbreaking," dia menambahkan.
Bahlil mengaku, investasi awal yang masuk ke IKN ini memang diprioritaskan untuk para pelaku usaha dari dalam negeri atau PMDN. Investasi klaster pertama ini ditempatkan paling dengan pusat pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahaan (KIPP) 1A.
Sedangkan untuk pengembangan wilayah berikutnya atau investasi klaster 2, baru akan diberikan kepada investor asing yang mau masuk ke proyek IKN.
"Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, klaster pertama kita fokus ke PMDN. Klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi," ujar Bahlil
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Imam Santoso Ernawi menuturkan terdapat 9 Wilayah Perencanaan (WP) Kawasan Pengembangan IKN dengan luas 256.142 hektare (ha) yang ditargetkan mampu menampung penduduk sampai dengan 2 juta orang.
Wilayah tersebut meliputi KIPP, Pusat Ekonomi, Layanan Kesehatan, Pariwisata dan Hiburan, Layanan Pendidikan, Inovasi dan Riset, Pusat Industri Pertanian dan Logistik, Pusat Sentra Pertanian, dan Pusat Pengembangan Industri Teknologi Tinggi.
Kesembilan WP tersebut dibangun dalam 5 tahap. Saat ini masuk dalam tahap pengerjaan tahap pertama, dimulai 2022 hingga 2024, yaitu pemindahan tahap awal. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara disampaikan bahwa infrastruktur dasar harus selesai dibangun dan beroperasi pada 2024.
"Pembangunan tahap pertama akan fokus di sektor ketenagalistrikan, komunikasi, hingga pengelolaan sampah," kata Imam, baru-baru ini.
(Fiki Ariyanti)