Untuk itu menurutnya, langkah-langkah yang telah dan akan terus dilaksanakan NFA antara lain memastikan CBP di Perum Bulog sanggup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras serta carry over 1,2 juta ton ke tahun 2024 mengingat pada bulan September komoditas beras akan mengalami defisit -0,09 dan Oktober -0,27 juta ton.
Pihaknya juga terus mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh Pemda dengan memanfaatkan dana Dekonsentrasi yang disalurkan dari NFA guna mengendalikan gejolak harga pangan di wilayah masing-masing.
Terakhir, kata Ketut, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, akan dilakukan percepatan penyaluran bantuan pangan beras dari yang sedianya direncanakan mulai Oktober, dimajukan menjadi September 2023.
"Semoga sinergi dan kolaborasi bersama antara pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat berjalan cepat dan kuat dalam mengendalikan harga khususnya beras," tutup Ketut.
(SAN)