Saat ini, Provinsi Aceh menghadapi bermacam tantangan di sektor pangan. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh Cut Huzaimah mengatakan, pertanian di sana sangat membutuhkan revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) agar dapat meningkatkan produksi beras premium. Rata-rata RMU memproduksi beras medium. Saat ini terdapat 1.336 unit RMU di Provinsi Aceh, namun skalanya masih kecil.
Beberapa komoditas strategis lainnya seperti cabai dan bawang memiliki produktivitas yang baik, namun terkendala pendeknya daya tahan penyimpanan akibat minimnya fasilitas cold storage.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh, Zalsufran, turut menyampaikan tantangan yang dihadapi untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan telur ayam. Menurutnya, kebutuhan telur di Aceh sebanyak 1,2 juta butir, baru dapat terpenuhi oleh produksi lokal sebanyak 62 ribu butir. Selebihnya, kekurangannya dipasok dari Medan.
Ia mengatakan, masyarakat di Aceh jauh dari sumber produksi telur dan pakan. “Tugas kita bagaimana mendekatkan sumber produksi kepada masyarakat. Diharapkan NFA dapat mendorong kolaborasi antar pelaku usaha baik BUMN, BUMD, dan swasta untuk membangun sentra-sentra produksi pakan dan telur di Aceh,” ujarnya.
(FRI)