sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nickel Industries Limited Boyong Penghargaan IDX Channel Anugerah ESG 2024

Economics editor Tangguh Yudha
29/07/2024 10:12 WIB
Nickel Industries Limited sukses membuktikan bahwa sebenarnya menghasilkan nikel yang hijau, yang berkelanjutan, dan bertanggung jawab itu sangat dimungkinkan.
Nickel Industries Limited Boyong Penghargaan IDX Channel Anugerah ESG 2024 (foto: MNC media)
Nickel Industries Limited Boyong Penghargaan IDX Channel Anugerah ESG 2024 (foto: MNC media)

IDXChannel - Nickel Industries Limited berhasil memboyong penghargaan IDX Channel Anugerah ESG 2024.

Penghargaan diberikan lantaran emiten telah menjalankan program ESG terintegrasi yaitu Surya PLTS, yang turut berkontribusi untuk industri nickel yang berkelanjutan.

Head of Sustainability dari Nickel Industries Limited, Muchtazar, mengungkap bahwa Nickel Industries Limited sukses membuktikan bahwa sebenarnya menghasilkan nikel yang hijau, yang berkelanjutan, dan bertanggung jawab itu sangat dimungkinkan.

Tidak seperti banyaknya publikasi media asing yang menyebut nikel Indonesia kurang baik, dengan program terintegrasi dari hulu ke hilir dan dengan tiga pilar sih, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial itu, Nickel Industries Limited bisa menghasilkan karbon yang sangat rendah.

Muchtazar mengatakan pihaknya saat ini tengah membangun PLTS berkapasitas 200 MWp yang jika selesai akan menjadi PLTS terbesar, namun tetap bisa ramah terhadap masyarakat dan juga lingkungan. PLTS tersebut didorong untuk bisa minim pemakaian solar.

"Solar di sini ini bahan bakar minyak, maksudnya bahan bakar minyak sebanyak 31 juta liter. Jadi bisa dibayangkan di sana penghematannya baik dari sisi cost maupun juga dari sisi jejak karbon ya akan sangat berkurang seperti itu," ujar Muchtazar, saat dijumpai di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/7/2024).

Lebih lanjut, Muchtazar menyampaikan bahwa program ESG tidak hnaya akan berhenti di sini saja. Menurut Muchtazar, pihaknya akan bertekad untuk menjadi penghasil nikel terbesar di dunia dan penghasil nikel yang bertanggung jawab dengan mentransformasi teknologi pengelolaan nikel dari tenaga thermal menjadi chemical process.

"Jadi kita lagi mengembangkan yang namanya HPAL, high pressure acid leaching, jadi dia menggunakan teknologi kimia dan dampaknya adalah pengurangan intensitas emisi karbon. Jadi sangat efisien dan itu pada akhirnya membantu kami untuk mencapai net zero di 2050," ujar Muchtazar.

(Taufan Sukma)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement