Aspek kredit pun menjadi instrumen lain dari pengembangan UMKM Malaysia. Di negara setempat, angka kredit perbankan berada di level 50 persen. Persentase itu naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sementara, di Indonesia masih berada di level 19-20 persen. Eko menilai, dukungan pembiayaan untuk UMKM mampu mendorong kinerja usahanya.
"Kalau kita lihat, ini spesifikasi dari sisi kredit nya dan dukungan pembiayaan. Dukungan pembiayaan di Indonesia sangat flat, ini sekitar 19-20 persen. Dari tahun ke tahun segitu gitu aja gak naik naik, sehingga harus ada terobosan kalau tidak ini sangat tertinggal," tutur dia.
Meski demikian, dia tidak menafikan, upaya transformasi Kementerian BUMN dengan menghadirkan Holding Ultra Mikro dinilai langkah tepat untuk membuat roda UMKM bergeliat. Holding tersebut merupakan sinergi antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. (IND)