sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nilai Ekspor RI Naik Jadi USD185 Miliar, Mendag Terus Perluas Akses ke Pasar Internasional

Economics editor Tangguh Yudha
15/10/2025 18:30 WIB
Mendag mengungkapkan kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Nilai Ekspor RI Naik Jadi USD185 Miliar, Mendag Terus Perluas Akses ke Pasar Internasional. (Foto: Inews Media Group)
Nilai Ekspor RI Naik Jadi USD185 Miliar, Mendag Terus Perluas Akses ke Pasar Internasional. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Ia menyebut, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus 2025 naik signifikan sebesar 7,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Periode Januari-Agustus 2025, nilai ekspor Indonesia meningkat 7,72 persen atau senilai USD185,12 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar USD171,86 miliar," katanya dalam pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exibitoon (ICE) BSD, Tangerang pada Rabu (15/10/2025).

Tak hanya ekspor yang meningkat, Menteri yang akrab disapa Busan itu juga menuturkan surplus perdagangan kumulatif Indonesia turut mengalami lonjakan. Tercatat hingga Agustus 2025, surplus mencapai USD29,14 miliar atau naik 53,3 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD19,1 miliar.

"Tercatat sejak Mei 2020 hingga Agustus 2025, kita telah mencapai surplus neraca perdagangan selama 6 bulan berturut-turut. Capaian kinerja ekspor ini diharapkan dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mendag menegaskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya memperluas akses pasar internasional melalui berbagai perjanjian perdagangan internasional.

Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 20 perjanjian perdagangan yang meliputi Bilateral Trade Agreement (BTA), Free Trade Agreement (FTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Selain itu, pemerintah juga tengah menyelesaikan ratifikasi 10 perjanjian perdagangan baru, serta melanjutkan 16 perundingan internasional yang akan memperluas jaringan ekspor Indonesia ke berbagai kawasan strategis dunia.

Ia menambahkan, pemerintah juga telah menuntaskan negosiasi untuk sejumlah kerja sama besar seperti Indonesia–Peru CEPA, Indonesia–Kanada CEPA, Indonesia–European Union CEPA, Indonesia–Eurasian Economic Union FTA, hingga Indonesia–Tunisia BTA.

"Rangkaian tersebut merupakan capaian strategis yang sesuai arahan Presiden dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia, yaitu Amerika, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia, hingga Afrika," sebutnya.

Selain itu, Mendag mengungkap bahwa Indonesia kini juga tengah menjajaki kerja sama dengan Global Corporation Council Freedom Agreement atau Indonesia GCC-FTA, serta Indonesia–Mercosur CEPA untuk memperkuat ekspor ke pasar Timur Tengah dan Amerika Latin.

"Kami berharap akses pasar bagi produk Indonesia semakin terbuka luas," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement