Taufik mengatakan dirinya selaku supir transportasi umum sangat terpengaruh dengan sepinya Pasar Tanah Abang, ditambah persaingannya dengan taksi ataupun ojek online.
"Kalo untuk kendaraan umum seperti bajay ngaruh banget, selain itu juga transportasi online, itu juga pengaruh besar," kata Taufik.
Di sisi lain, seorang tukang ojek Tua (71) mengalami hal yang sama, yakni merasakan dampak dari sepinya Pasar Tanah Abang sehingga jarang mendapatkan orderan antar penumpang
"Itu pengaruh, saya kan opang nih jadi setiap hari kalo lagi rame biasanya dapet Rp100 ribu ya kalau sepi di bawa Rp100 ribu. Pernah dari pagi sampai jam 18.00 sore pernah ga dapet sama sekali," kata Tua.
(SLF)