"Amerika sebanyak kurang lebih 60 juta masyarakatnya tidak mau di vaksinasi, sehingga kematian disana cukup tinggi, ini yang saya khawatirkan untuk konteks Indonesia," sambungnya.
Dicky mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk tidak menganggap remeh kasus Covid-19 varian Omicron ini. Bagiamanapun ketersediaan dan kemampuan fasilitas dan tenaga kesehatan masih terbatas jika dilanda gelombang virus omicron yang besar.
"Kalau berbicara kematian, ini karena atau dibanyak wilayah, cakupan vaksinasi tidak memadai, dan deteksi dininya juga tidak kuat, sehingga orang sakit, karena dia berisiko, karena telat penanganan membuat penanganan menjadi tinggi," pungkasnya.
(NDA)