IDXChannel - Covid-19 varian Omicron disebut sebagai biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
Berdasarkan data terakhir per hari kemarin, total kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 6.803 kasus.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan, rata-rata kasus Covid-19 di Bandung berasal dari varian Omicron.
"Hasil tes kemarin ini 85 persen Omicron dan sisanya ini masih dicek lagi, yang jelas dominan varian Omicron," ungkap Asep di Bandung, Kamis (17/2/2022).
Asep melanjutkan, lonjakan kasus Covid-19 tersebut mengakibatkan rasio keterisian tempat tidur atau beda occupancy ratio (BOR) di Kota Bandung pun meningkat.
Saat ini, kata Asep, BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 37 persen.
"Dari 30 rumah sakit yang ada di Kota Bandung ini, total ada 1.253 tempat tidur yang disediakan untuk pasien COVID-19. Sekarang BOR di angka 37 persen," sebutnya.
Selain terus mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes), pihaknya pun terus mempercepat vaksinasi, termasuk booster, agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas.
Upaya vaksinasi booster, salah satunya dilakukan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL).
Bertempat di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, kegiatan bertajuk Serbuan Vaksin Booster itu menyasar sedikitnya 3.200 warga.
"Kami menerjunkan 42 personel (tenaga kesehatan) dan seluruh pengamanan," ucap PgS Komandan Lanal Bandung Letkol Laut (P) Budi Purnamajaya di sela kegiatan, Kamis (17/2/2022).
Ketua Panitia Serbuan Vaksin Booster, Steven Adidarma menambahkan, dalam vaksinasi massal ini pihaknya menargetkan menyasar 3.000 orang. Namun, jumlah yang mendaftar mencapai 3.200 orang untuk mendapatkan vaksin booster Astrazaneca ini.
"Per hari kemarin sudah terdaftar 3.200 calon akseptor yang mudah-mudahan hari ini bisa masuk 50 persen dari target dan dilanjut hari berikutnya," katanya.
(NDA)