IDXChannel – Pengamat Transportasi, Darmaningtyas menilai mundurnya pengoperasian Light Rail Transit (LRT) atau kereta layang ringan Jabodetabek akan berdampak terhadap hilangnya momentum perpindahan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Hal tersebut menyusul adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diumumkan pada 3 September 2022.
“Pasti ada kerugian akibat mundurnya itu, secara material itu berarti target untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum akan semakin tidak jelas, mau sampai kapan mulainya," ujar dia kepada MNC Portal, Jumat (16/9/2022).
Darmaningtyas menjelaskan LRT merupakan transportasi yang diharapkan dapat menjadi moda alternatif untuk mengurangi mobilitas masyarakat Jabodetabek menggunakan kendaraan pribadi.
"Harapannya dengan beroperasinya LRT ini makin banyak orang pindah menggunakan transportasi umum, tapi kalau sampai hari ini juga tidak jelas, maka perpindahan penumpang tersebut akan semakin lama," katanya.
Selain itu, jika LRT tersebut tidak mengalami molor operasionalnya, maka hal tersebut juga akan menghemat bahan bakar minyak Indonesia.
“Kalau telat memindahkan pengguna kendraaan pribadi ke angkutan umum secara otomatis kan juga menimbulkan kerugian ekonomi, dalam hal ini pemborosan bbm, dan itu belum dihiitung,” ungkap dia.