sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Outlook 2023, Sektor Konstruksi Masih Banyak 'Beban' 

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
09/01/2023 07:20 WIB
BPS mencatat sektor konstruksi pada triwulan III 2022 tumbuh 4,72 persen secara kuartalan, jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya.
Outlook 2023, Sektor Konstruksi Masih Banyak 'Beban'  (FOTO: Dok MNC Media)
Outlook 2023, Sektor Konstruksi Masih Banyak 'Beban'  (FOTO: Dok MNC Media)

Selain itu menurutnya adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga bisa menjadi katalis positif dalam mendorong sektor konstruksi di tanah air. "Kita memang selektif, tetapi bukan berarti tidak ada pembangunan baru, Presiden memerintahkan banyak sekali, bukan berarti tidak tidak ada pembangunan baru," sambung Menteri Basuki.

Melihat hal tersebut, Wakil Ketua Umum 8 BPP GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Seluruh Indonesia) Didi Aulia mengatakan pertumbuhan industri konstruksi pada tahun 2023 masih menghadapi beberapa tantangan besar. Pertama minimnya kontrak baru yang disebutkan jasa konstruksi, biaya material yang saat ini cukup naik, keniakan suku bunga, hingga peningkatan upah minimum.

"Kalau BBM naik semuanya akan naik, terutanya suply barang, dan ongkos ngangkut semen pasti naik, kemudian untuk percepat pengerjaannya juga kontraktor menggunakan duit bank, ketika bunganya tinggi, ditambah adanya keniakan upah pekerja," ujar Didi saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (7/1/2023).

Akan tetapi menurutnya hingga saat ini belum ada keputusan untuk menaikan harga jasa konstruksi. Bahkan ketika ada proyek yang ditenderkan pemerintah pun terkadang harganya cukup mepet dengan selisih keuntungan, hal ini yang menurutnya menjadi tantangan pertumbuhan industri konstruksi tahun 2023.

"Upah naik, materinya naik, sementara tendernya banting-bantingan harga lagi, kita lihat tender sekarang 80 persen ada 82 persen (menawarkannya) itu kan udah gila, terus cari untungnya dari mana," lanjutnya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement