Ichsan Amin
IDXChannel - Pakar transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengungkap, hingga saat ini penumpang Light Rapid Transit (LRT) Palembang masih minim. Padahal LRT ini sudah ada sejak 2018 pada helatan Asian Games.
“Awalnya, ketika LRT Palembang ini dibangun, organisasi perangkat daerah (OPD) bakal pindah ke wilayah Jakabaring atau titik yang disinggahi LRT. Konsep awalnya seperti itu usai digunakan untuk Asian Games. Kalau sekarang peningkatan penumpang tercatat ramai di akhir pekan dibanding hari biasa," ujar Djoko Setijowarno kepada MNC Portal di Jakarta, Selasa (25/10/22).
Ia menyarankan, penumpang LRT akan lebih ramai jika aktivitas pemerintah terpusat di daerah yang dilintasi jalur kereta ringan ini. Pada masa pemerintahan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan di tahun 2018, ada wacana pemindahan kantor OPD di wilayah Jakabaring, namun pemindahan tersebut tak terealisasi akibat pergantian kebijakan.
“Nah ini masalahnya, maka tantangannya, bagaimana menghadirkan fitur baru misalnya membuat even pada titik-titik yang dilewati LRT Palembang ini,” jelas dia.
Sebelumnya pembangunan LRT Palembang Sumatera Selatan sempat dikritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui media sosial. Dia menyebut LRT Palembang yang dibangun dengan biaya hampir Rp10 triliun merupakan proyek gagal karena salah dalam orientasi keputusannya. Artinya, proyek tersebut dibangun hanya untuk menyukseskan pergelaran ASIAN Games 2018.
