"Di sini menjadi ajang pertemuan, atau bisnis matching antara UMKM dengan buyer di luar negeri. Jadi buyer kita undang, supaya bisa melihat langsung UMKM yang kita kurasi dan dengan itu bisa terjadi Memorandum of Understanding (MoU), untuk melakukan penjualan keluar negeri," paparnya.
Beberapa produk yang diminati oleh pembeli asing, kebanyakkan berupa tas, syal, atau home decor - sarung bantal, table runner, bahkan cemilan atau snack.
"Snack kita rupanya sudah memenuhi sertifikasi, standarisasi yang juga diminati oleh pasar luar negeri. Jadi sudah mulai di eskpor," tambah dia.
Yunita mengharapkan pameran ini dapat berlangsung setiap tahun, dan mengharapkan semua kementerian maupun lembaga, bisa saling bersinergi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk membina UMKM.
"Semakin banyak pihak yang terlibat, tentunya semakin baik dan kuat, sehingga UMKM kita yang jumlahnya banyak sekali ini dapat tersentuh semua dengan pembinaan. Sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar lagi terhadap perekonomian Indonesia," pungkas Sari.