"Harga barang yang naik membuat uang yang saya miliki jauh dari cukup untuk digunakan sebagai modal usaha," keluh Leni.
Seorang pelaku usaha kecil lainnya di Kota Duri, Mardianis yang merupakan pedagang sayur keliling, mengaku dagangannya saat ini cenderung sepi pembeli.
"Hasil keuntungan yang saya dapat terkadang terlalu sedikit untuk dapat dijadikan modal berjualan di esok hari," papar Mardianis.
Merespon hal ini, tim Global Wakaf-ACT memberikan bantuan ke Leni dan Mardianis serta sejumlah pelaku usaha kecil lainnya di Kota Duri. Bantuan diberikan melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WMUMI).
"Bantuan mulai diberikan sejak akhir April lalu. Sudah 5 pedagang kecil yang kami sambangi sebulan terakhir ini, dari mulai tukang sayur, pemilik warung kelontong, hingga penjual makanan ringan. Insyaallah, bantuan modal ini dapat membantu mereka bangkit untuk kembali mengembangkan usahanya," ujar Fatiyah Azizah dari Tim Global Wakaf-ACT. (FHM)