Arif menilai perang harga antar penyedia jasa layanan internet Fixed Broadband masih dalam batas wajar. Alias tidak seperti perang harga tarif internet pada jaringan seluler.
“APJII sangat mendukung agar pemerintah terus mengawasi dan menjaga iklim kompetisi bisnis FBB yang sehat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menyebut para konsumen internet jaringan Fixed Broadband cenderung melakukan survei kualitas dan ketersediaan jaringan di lokasi pemasangan terlebih dahulu. Menurutnya, jika sudah berlangganan, konsumen relatif sulit beralih ke produk lainnya.
“Untuk menjaga para pelanggannya maka penyedia layanan internet Fixed Broadband harus kreatif. Misalnya menjaga kualitasnya serta menawarkan paket bundling dengan berbagai layanan streaming untuk menjaga pelanggan maupun menggaet pelanggan baru,” tandasnya.