Keluhan serupa juga datang dari Abdi, pedagang kaki lima yang menjual celana jeans.
“Wah senyap, sepi,” katanya tak banyak komentar.
Mala berharap pemerintah provinsi memberi perhatian khusus terhadap nasib pelaku usaha kecil di Pasar Baru yang masih berjuang di tengah ketidakpastian jumlah konsumen.
“Kami maunya Pak Gubernur dan Wagub singgah ke sini. Mungkin ada perbaikan jalanan, kanopi, atau kebersihan. Pengennya ada perubahan,” harap Mala.
Kondisi lengang juga dirasakan oleh pengunjung muda. Sisil (19) menilai Pasar Baru kini kalah pamor dibandingkan masa lalunya.
“Kalau sekarang tuh kurang ramai kayak dulu. Gen Z tertarik karena ada thrift, tapi kurang banyak diekspose,” katanya.
(Dhera Arizona)