"Selain mengandalkan dua lini produksi, kami juga didukung oleh Team Engineering dan Team Construction yang sangat berkompeten dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dalam berbagai jenis pekerjaan Refraktori dan Insulasi tahan panas maupun dingin," ungkap Ridwan.
Ridwan melanjutkan, potensi kebutuhan produk refraktori dan insulasi akan terus meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatasan ekspor bahan baku mineral yang memicu munculnya berbagai industri smelter, seperti Nickel Smelter, Alumina Smelter, Cooper Smelter dan industri penunjang lainnya.
Pembangunan proyek IKN juga akan meningkatkan kebutuhan Besi dan Baja di Indonesia yang sangat besar sehingga akan meningkatkan kebutuhan Refraktori pada berbagai Industri pengolahan besi dan baja.
Melihat data-data itu, Ridwan menyatakan, permintaan produk Refraktori dan Insulasi di Indonesia kedepan akan semakin besar, sedangkan perusahaan lokal yang bergerak di bidang tersebut masih relatif sedikit.
Salah satunya adalah BAT Refractories selaku Perusahaan lokal dan pionir di Industri refraktori yang telah siap dengan berbagai Sumber Daya yang telah dimiliki.