Dari sembilan kota tersebut, Melbourne, Jakarta, dan Osaka menduduki posisi tertinggi dengan pasokan masing-masing lebih dari 500MW. Melbourne dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang menjadi pasar utama untuk pusat data, dengan operator lokal dan regional yang siap menambahkan pasokan baru hampir 450 MW.
Sedangkan Jakarta sendiri memiliki hampir 400MW pasokan yang sedang dibangun, dengan beberapa penyedia layanan cloud hyperscale yang mendukung rencana pembangunan mandiri. Osaka terus berkembang sebagai pasar pusat data alternatif untuk Tokyo, dengan kapasitas saat ini melebihi 250MW, dan lebih dari 250MW yang akan masuk dalam rencana pengembangan.
Data Centre Lead APAC, Fred Fitzalan Howard mengatakan, laporan terbaru ini memperkuat posisi Asia Pasifik sebagai pasar paling prospektif di industri pusat data global.
"Semakin banyak bisnis yang mempercepat proses transformasi digital mereka serta berkembangnya permintaan akan layanan cloud dan latensi yang lebih rendah telah menghasilkan penyedia cloud yang mencari kolokasi dan fasilitas self-build di kota-kota yang sebelumnya diabaikan," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Kamis (24/11/2022).