IDXChannel - Naiknya angka pasokan pertambangan bijih besi membuat harga baja di seluruh dunia diprediksi turun pada semester II-2021. Sebagai komponen utama pembuatan kendaraan, industri baja terus mengalami kenaikan permintaan di tingkat global sebesar 6,2% pada tahun ini.
Kendati demikian, kebijakan pemerintah China dimungkinkan menyebabkan persaingan pasokan di pasar menjadi lebih ketat.
"Kami perkirakan harga baja akan melemah di semester kedua 2021 di mana bijih besi harganya akan turun karena peningkatan pasokan dari pertambangan. Rata-rata harga patokan HRC dunia dan harga HRC domestik China masih diproyeksikan naik 47% dan 37% secara tahunan (year on year) pada 2021," tulis Analis DBS Group Research, Lee Eun Young dalam laporannya, Jumat (3/9/2021).
Tingginya permintaan baja di tingkat global didorong oleh pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Infrastruktur Amerika Serikat dan laju pemulihan ekonomi.
Sejak awal tahun hingga 19 Mei 2021, harga baja patokan HRC (Hot Rolled Coil) di tingkat dunia dan China (tidak termasuk pajak) berturut-turut mengalami kenaikan yaitu 59% dan 35% menjadi USD1.069/ton dan USD785/ton.