"Kita sudah membuktikan, banyak (BUMN) bukan berarti sehat, justru dengan efisiensi, transparansi, tata kelola perusahaan yang baik, dan perbaikan model bisnis, Alhamdulillah transformasi yang dijalankan hari ini sudah mendapatkan hasil yang baik," tutur Erick, kepada media.
Tercatat, ada 108 BUMN yang dirampingkan menjadi 41 perusahaan. Dalam cetak biru Kementerian BUMN, Erick Thohir menargetkan jumlah BUMN terus berkurang hingga menyisakan 30 perusahaan.
Dia menyebut perbaikan kinerja BUMN dapat terlihat jelas dalam peningkatan kontribusi bagi negara yang mencapai Rp1.198 triliun selama tiga tahun terakhir atau naik Rp60 triliun pada saat pandemi COVID-19. (TSA)