IDXChannel - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut sistem perdagangan internasional berada dalam bahaya.
Dilansir dari AFP pada Kamis (23/10/2025), negara-negara menghadapi perang, dagang, krisis utang, dan tekanan keuangan.
Guterres mengatakan, terlalu banyak negara terjebak dalam krisis utang, menghabiskan lebih banyak uang untuk membayar bunga daripada mendanai layanan kesehatan dan pendidikan.
"Utang global telah melonjak. Kemiskinan dan kelaparan masih ada. Arsitektur keuangan internasional tidak menyediakan jaring pengaman yang memadai bagi negara-negara berkembang," kata Guterres pada Pertemuan Konferensi Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) ke-16 di Jenewa.
Lebih lanjut, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberlakukan tarif yang luas terhadap negara-negara lain, yang memicu ketegangan perdagangan di seluruh dunia.
"Hambatan perdagangan meningkat, dengan beberapa negara berkembang menghadapi tarif yang sangat tinggi sebesar 40 persen, meskipun hanya mewakili satu persen dari arus perdagangan global," ujarnya.
"Proteksionisme mungkin tak terelakkan, tetapi setidaknya harus rasional," katanya.
Guterres menguraikan empat prioritas untuk aksi internasional: sistem perdagangan dan investasi global yang adil, pembiayaan untuk negara-negara berkembang, teknologi dan inovasi untuk merangsang ekonomi, dan menyelaraskan kebijakan perdagangan dengan tujuan iklim.
Guterres mengumumkan pembentukan Forum Sevilla tentang Utang, yang bertujuan mengatasi krisis utang di negara-negara berkembang.
Dia mendorong penurunan biaya dan risiko pinjaman, serta dukungan yang lebih cepat bagi negara-negara yang menghadapi kesulitan utang.
Utang publik global mencapai USD102 triliun tahun lalu, dengan negara-negara berkembang berutang USD31 triliun dan membayar bunga USD921 miliar, menurut data UNCTAD. (Wahyu Dwi Anggoro)