Kebijakan nol-Covid19 yang dilakukan oleh China juga telah membuat pertumbuhan ekonomi China menurun drastis dan berdampak buruk terhadap keberlangsungan bisnis.
Stein juga mengatakan bahwa optimisme terhadap investasi di China akan kembali naik apabila pemerintah China melonggarkan kebijakan nol-Covid19. Kebijakan nol-Covid19 telah menyebabkan terhambatnya peluang proyek yang bisa dijalankan oleh perusahaan luar negeri. Nmmun ia juga mengatakan bahwa melonggatkan kebijakan nol-Covid saja tidak cukup untuk mengembalikan optimisme seperti semula.
Survei juga menyatakan hanya terdapat 17% perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk keluar dari pasar China dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun ke depan. Hal ini terjadi karena pasar yang sangat berpotensi dan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang membuat perusahaan banyak yang memutuskan untuk bertahan.
Dia menambahkan di masa lalu, saingan utama mungkin adalah China yang didukung negara, tetapi pemain digital swasta kini juga semakin dominan di pasar lokal.
Beijing mendesak industri utamanya untuk menjadi lebih mandiri terutama karena ketegangan dengan Amerika Serikat tumbuh atas kebijakan China terhadap Taiwan, hubungannya dengan Rusia dan, baru-baru ini, upaya AS untuk mencegah transfer teknologi semikonduktor ke perusahaan China.