IDXChannel - Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan pada Selasa (4/4/2023) bahwa bank sentral kemungkinan tetap menaikkan suku bunga di tengah meredanya gejolak di sektor perbankan Amerika Serikat (AS).
Untuk mencapai target inflasi dua persen, Mester mengatakan kebijakan moneter kemungkinan tetap ketat untuk beberapa waktu.
"Suku bunga The Fed kemungkinan berada di atas lima persen dan suku bunga riil The Fed tetap di wilayah positif untuk beberapa waktu," kata Mester, dilansir dari Reuters pada Rabu (5/4/2023)
“Berapa lamanya akan tergantung pada seberapa banyak inflasi dan ekspektasi inflasi turun, dan itu akan ditentukan melambatnya permintaan, selesainya masalah pasokan, dan berkurangnya tekanan harga,” kata Mester dalam pidatonya di depan sekelompok ekonom di New York.
The Fed pada akhir Maret menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, menjadi antara 4,75-5 persen. Keputusan itu dibayangi oleh gejolak sektor perbankan di AS dan Eropa.
"Saya merasa lebih nyaman dengan kelanjutan kenaikan suku bunga mengingat pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengelola risiko yang diakibatkan gejolak sektor perbankan," kata Mester.
Mester tidak memiliki hak suara di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Namun, dia mengaku pandangannya mirip dengan perkiraan FOMC.
"Perkiraan saya mirip dengan perkiraan anggota FOMC yang dirilis dua minggu lalu, meskipun saya melihat inflasi yang lebih persisten," jelasnya.
"Harus ada pencapaian yang berarti terkait inflasi dengan tekanan harga berkurang dari lima persen tahun-ke-tahun saat ini menjadi 3,75 persen akhir tahun ini dan dua persen pada 2025," pungkasnya. (WHY)