IDXChannel - Keuntungan bisnis kelapa sawit di Indonesia sangat besar dan menggiurkan, namun tentu ada beberapa risiko yang harus di pahami. Manfaat kelapa sawit jika dilihat dari segi aspek ekonomi diketahui menjadi salah satu sumber devisa terbesar dan tentunya juga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Kelapa sawit bisa menjadi pilihan bisnis yang tepat bagi pemula maupun profesional. Diketahui, bahwa peluang keuntungan dari industri sawit bisa tembus hingga tiga kali lipat. Tentu hal ini sejalan dengan permintaan global akan sawit dan peran Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia.
Seiring dengan kenaikan harga bahan baku kelapa sawit, daya tarik masyarakat terhadap sektor tanaman ini semakin meningkat, terlebih lagi sektor ekonomi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan kelapa sawit, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Mengutip laman PTPN.co.id, bisnis kelapa sawit selalu menawarkan keuntungan yang tidak sedikit. Apa sajakah keuntungan-keuntungan tersebut?
1. Keuntngan Laba Tembus Tiga Kali Lipat
Diketahui, keuntungan dari perdagangan sawit sangat tinggi, rata-rata biaya produksi sawit Rp500 per kg, sedangkan nilai jual TBS (Tandan Buah Segar) sekitar Rp1.597 per kg. Nilai keuntungan yang ditawarkan adalah Rp1.500 per kg, berlaku. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keuntungan perusahaan ini akan mencapai tiga kali lipat dan bahkan lebih jika harga TBS naik.
2. Modal Investasinya Cepat Balik
Anggaran yang dibutuhkan untuk membuka lahan sawit sekitar Rp30 juta per hektar. Biaya tersebut belum termasuk biaya penanaman dan pemeliharaan kelapa sawit. Selama masa tanam belum menghasilkan, investor diharuskan menyediakan dana segar yang cukup. Namun, semua biaya ini akan mulai kembali saat tanaman dewasa dan dapat dipanen. Secara umum, modal investasi akan kembali 4 tahun setelah panen pertama. Kabar baiknya, kelapa sawit umumnya akan terus menghasilkan TBS selama 25 tahun ke depan.
3. Rentang Harganya Besifat Stabil
Jika kita perhatikan harga minyak sawit, trennya cenderung stabil sejak 2011. Dari Rp1.300 per kg, kemudian Rp1.600 per kg dan Rp1.395 per kg. Minyak sawit di pasar global diketahui bersaing sangat ketat dengan minyak kedelai di pasar dunia, namun Anda tidak perlu terlalu khawatir karena tingkat produktivitas kedelai masih rendah.
4. Semuanya Dilakukan oleh Pekerja
Sebagai pemilik perkebunan kelapa sawit, Anda tidak perlu khawatir untuk mengurus sendiri lahan tersebut, karena keuntungan yang Anda peroleh dari lahan tersebut akan lebih dari cukup untuk membiayai para pekerja. Jadi bisa dibilang bisnis kelapa sawit ini bisa menjadi passive income, dimana Anda akan selalu mendapatkan penghasilan tanpa harus berjuang untuk mengelolanya.
5. Harga Kebun Sawit Selalu Naik
Selain yang dihasilkan dari lahan kelapa sawit milik sendiri, berbisnis di sektor ini juga bisa dilakukan dengan jual beli lahan, memang harga lahan kelapa sawit selalu meningkat cukup signifikan setiap tahunnya, bahkan jika turun, tingkat kecil dan jarang terjadi penurunan harga Harga suatu areal kelapa sawit umumnya sangat dipengaruhi oleh kualitas pohon kelapa sawit yang tumbuh di sana. (SNP)