sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pelni: 83 Persen Pelabuhan di Indonesia Tanpa Pengamanan, Banyak Penumpang Tanpa Tiket

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
10/12/2025 21:00 WIB
Pelni menyebut 83 persen pelabuhan yang dikelola BUP (Badan Usaha Pelaksana) bersifat terbuka. Sehingga banyak calon penumpang tanpa tiket masuk ke kapal.
Pelni: 83 Persen Pelabuhan di Indonesia Tanpa Pengamanan, Banyak Penumpang Tanpa Tiket. (Foto: Iqbal Dwi Purnama/iNews Media Group)
Pelni: 83 Persen Pelabuhan di Indonesia Tanpa Pengamanan, Banyak Penumpang Tanpa Tiket. (Foto: Iqbal Dwi Purnama/iNews Media Group)

Pelni juga bakal melakukan menyaring penumpang lebih ketat khususnya pada musim Nataru. Seperti melakukan double checking terhadap penumpang, seperti di pelabuhan sebelum penumpang naik, maupun di atas kapal.

"Ketika melakukan check in dan ke atas kapal juga tetap kita lakukan pengecekan tiket dan identitas. Sehingga lolosnya penumpang tidak bertiket kita minimalisir," lanjutnya.

Pelni memproyeksikan total pergerakan penumpang mencapai 555.962 orang sepanjang periode Nataru, atau meningkat sekitar 0,81 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 25 Desember 2025, sementara puncak arus balik diproyeksikan jatuh pada 5 Januari 2026, dengan estimasi pergerakan harian bisa menembus 26.000 lebih penumpang.

Anda, sapaan akrabnya, juga menyoroti sejumlah pelabuhan yang diprediksi menjadi titik keberangkatan tersibuk. Makassar menjadi pelabuhan dengan pergerakan penumpang tertinggi, mencapai lebih dari 41.000 orang, disusul Ambon, Batam, Sorong, dan Jayapura.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement