Pelni juga bakal melakukan menyaring penumpang lebih ketat khususnya pada musim Nataru. Seperti melakukan double checking terhadap penumpang, seperti di pelabuhan sebelum penumpang naik, maupun di atas kapal.
"Ketika melakukan check in dan ke atas kapal juga tetap kita lakukan pengecekan tiket dan identitas. Sehingga lolosnya penumpang tidak bertiket kita minimalisir," lanjutnya.
Pelni memproyeksikan total pergerakan penumpang mencapai 555.962 orang sepanjang periode Nataru, atau meningkat sekitar 0,81 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 25 Desember 2025, sementara puncak arus balik diproyeksikan jatuh pada 5 Januari 2026, dengan estimasi pergerakan harian bisa menembus 26.000 lebih penumpang.
Anda, sapaan akrabnya, juga menyoroti sejumlah pelabuhan yang diprediksi menjadi titik keberangkatan tersibuk. Makassar menjadi pelabuhan dengan pergerakan penumpang tertinggi, mencapai lebih dari 41.000 orang, disusul Ambon, Batam, Sorong, dan Jayapura.