IDXChannel - PT Pelni (Persero) menyiapkan sebanyak 55 armada kapal untuk mendukung mobilitas masyarakat selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Jumlah itu terdiri dari 25 kapal penumpang, dan 30 kapal perintis.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) Nuraini Dessy W mengatakan, untuk 25 kapal penumpang sendiri dibagi untuk tiga klaster pelayanan. Klaster barat, disediakan empat kapal untuk melayani rute Pulau Batam, Medan/Belawan, Pulau 7 (Kepri), dan Tanjung Priok. Terdiri dari dua kapal tipe 2.000 pax, dan dua kapal tipe 1.000 pax.
Klaster tengah, melayani rute Makassar, Bau-Bau, Bitung, Pantoloan, Balikpapan, Pare-Pare, dan NTT. Terdiri dari dua kapal tipe 2.000 pax, lima kapal tipe 1.000 pax, dan tiga kapal tipe 500 pax dan RORO.
Sedangkan armada kapal yang disiapkan di klaster timur dengan rute Ambon, dan Papua disiapkan sebanyak 11 armada kapal. Terdiri dari tujuh kapal tipe 2.000 pax, dua kapal tipe 1.000 pax, dan dua kapal tipe 500 pax.
"Sebaran penumpang didominasi klaster tengah, dengan mobilitas tertinggi dari Makassar dan Baubau. Sebaran penumpang di cluster barat sekitar 25 persen, tengah 40 persen, dan timur sebesar 35 persen," ujar Dessy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Total kapasitas dari 25 kapal yang disediakan Pelni selama periode libur Nataru 2025 sebanyak 48.323 seat yang tersebar di 72 pelabuhan.
Selain kapal penumpang, Pelni juga menyediakan sebanyak 30 kapal perintis untuk melayani 11.889 seat yang tersebar di 236 pelabuhan. Sehingga, kapasitas seluruh kapal, baik kapal penumpang maupun perintis sebanyak 60.212 seat. Selama periode Nataru 2025, tiket yang tersedia sebanyak 547.549 tiket.
Pelni memproyeksikan periode musim libur Nataru 2025 mulai terjadi pada H-14 atau mulai 11 Desember 2024 hingga H+14 atau 8 Januari 2025. Penetapan periode musim libur Nataru ini lebih cepat jika perkiraan dari Kementerian Perhubungan 18-8 Januari 2024, sebab masyarakat yang menggunakan kapal laut akan berangkat lebih awal.
"Kenapa kami menetapkan lebih cepat satu minggu, mengingat penumpang yang diangkut PT Pelni jaraknya cukup jauh, sehingga kami menetapkan satu minggu sebelum yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan," kata dia.
(Dhera Arizona)