Selain pengerjaan proyek melalui mekanisme tender dari pemerintah, Bambang juga menyinggung tentang peluang yang juga bisa dikontribusikan dalam mendukung Mega proyek tersebut, salah satu adanya investor yang besar maupun yang kecil.
"Kami juga mulai untuk membuka peluang-peluang investasi, untuk berbagai macam investor baik besar dan kecil, termasuk UMKM juga, untuk nanti berpartisipasi sehingga nanti pada waktunya di thn 2024 yg disebut ekosistem dari satu kota yg layak huni itu akan terwujud," sambungnya.
Kepala OIKN Bambang berharap pada tahun 2024 atau proses pembangunan tahap awal itu bukan hanya ada gedung perkantoran yang dibangun melalui APBN, namun juga sudah tersedia fasilitas pendukung yang dibangun tidak dari APBN.
"Jadi kita tidak hanya melihat bangunan-bangunan yang megah dan bahasa yang bagus, topografi yang bagus, tapi juga suasanya yang nanti orang bisa menikmati di IKN Nusantara," lanjut Bambang.
Sebelumnya Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuka lelang tender untuk beberapa bangunan tahap awal, seperti pembangunan kantor pemerintahan, jalan, drainase, dan lainnya.
(FRI)