sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Beri Subsidi Tarif KA Garut-Cibatu

Economics editor Azfar Muhammad
25/03/2022 08:10 WIB
Kemenhub memberikan subsidi tarif jalur kereta api (KA) Cibatu-Garut sebesar Rp45.000, sehingga tarif rute tersebut hanya Rp6.000 per penumpang.
Pemerintah Beri Subsidi Tarif KA Garut-Cibatu (FOTO: MNC Media)
Pemerintah Beri Subsidi Tarif KA Garut-Cibatu (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan subsidi tarif jalur kereta api (KA) Cibatu-Garut sebesar Rp45.000, sehingga tarif rute tersebut hanya Rp6.000 per penumpang.

Seperti diketahui, rute Garut-Cibatu sudah tidak beroperasi selama 40 tahun. Kemudian oleh PT KAI (Persero) dilakukan realtivasi dan kemarin diresmikan oleh Menteri Perhubungan bersama Menteri Negara BUMN, dan Bupati Garut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan Guna mendukung operasional kereta api pada jalur ini, DJKA sudah menyiapkan skema pembayaran subsidi PSO. Subsidi PSO ini diberikan untuk menstimulasi pertumbuhan penumpang dengan memberikan insentif berupa harga tiket yang terjangkau. 

“Sebagai gambaran, harga tiket Kereta Api (KA) Cikuray dengan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut mampu ditekan hingga Rp 45.000 dengan menggunakan dana PSO. Sementara, KA Lokal yang melayani lintas Cibatu-Garut akan mengenakan tarif Rp 6.000 setelah disubsidi oleh DJKA melalui PSO,” kata Menhub Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (24/3/2022). 

Kemenhub mengatakan, reaktivasi lintas Cibatu - Garut sepanjang 19,063 km ini didorong dengan kebutuhan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Garut.

“Selain memiliki kawasan pariwisata yang potensial, Kabupaten Garut juga memiliki hasil industri unggulan berupa industri kerajinan kulit yang mampu menjadi daya tarik wisatawan,” tuturnya. 

Menurutnya, salah satu warga yang mengikuti kegiatan uji coba mengaku bahwa sudah menunggu kehadiran kembali kereta api di jalur Cibatu-Garut sejak beliau SD hingga kini usianya sudah memasuki umur 52 tahun.

“Selain untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata di Garut, reaktivasi jalur Cibatu-Garut ini dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan mobilitas masyarakat yang bergerak menuju dan dari Kabupaten Garut,” ujarnya.

Berdasarkan data Studi Kelayakan dan Basic Engineering Design Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat (2020), diketahui bahwa pergerakan penumpang yang berasal dan menuju Kabupaten Garut didominasi oleh sepeda motor. 

Di samping itu, besarnya tingkat mobilitas masyarakat menuju dan dari Kabupaten Garut juga tercermin pada okupansi bus Jakarta-Garut juga memiliki demand yang cukup padat. 

“Oleh karena itu, pengembangan rute transportasi diharapkan dapat menimbulkan kecenderungan orang untuk berpindah dari kendaraan pribadi maupun angkutan jalan raya lainnya menjadi menggunakan angkutan kereta api.” tutupnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement