IDXChannel - Pemerintah memastikan akan mendorong konsorsium baru untuk mengambil 35 persen hak partisipasi proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela yang ingin dilepas Shell sejak dua tahun lalu itu.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, rencananya konsorsium yang akan mengambil alih hak partisipasi alias participating interest (PI) Shell di Blok Masela akan terdiri dari dua hingga tiga perusahaan patungan.
“(Konsorsium) pengganti Shell sebanyak dua atau tiga, dan ini tergantung negosiasi dengan Shell,” Dwi Soetjipto saat ditemui di JCC Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Soetjipto berharap pembentukan konsorsium baru untuk pengambilan divestasi Shell dapat rampung seiring dengan revisi Plan of Development (PoD) fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS) dan Final Investment Decision (FID) yang ditarget rampung masing-masing akhir tahun ini dan 2023 mendatang.
Berdasarkan catatan SKK Migas, revisi PoD CCUS untuk proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela belakangan akan menambah nilai investasi mencapai US$1,4 miliar. “Kita yakin paralel konsorsium baru bisa didapat,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah perusahaan minyak dan gas (Migas) domestik berpotensi untuk membentuk perusahaan patungan untuk mengambil hak partisipasi Shell tersebut.
Selain PT Pertamina (Persero) yang mendapat penugasan, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) belakangan menunjukkan minatnya untuk ikut ambil bagian pada salah satu proyek gas terbesar di dunia tersebut.
"Medco bilang mempertimbangkan kalau bisa masuk 10 persen maksimal,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di JCC Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Arifin menambahkan, kementeriannya tengah mendorong inisiatif sejumlah perusahaan migas domestik untuk ikut bergabung ke dalam konsorsium pengambilan divestasi Shell tersebut.
“Tergantung dari konsorsiumnya saja mau bentuknya, ini kan masih 35 persen yang lowong,” ujar Arifin.
(DES)