sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Gaungkan ’Benci Produk Asing’, INDEF: Buat Hemat Devisa Negara

Economics editor Shelma Rachmahyanti
08/03/2021 19:53 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaungkan ‘benci produk asing dan cintai produk dalam negeri.
Pemerintah Gaungkan ’Benci Produk Asing’, INDEF: Buat Hemat Devisa Negara (FOTO: MNC Media)
Pemerintah Gaungkan ’Benci Produk Asing’, INDEF: Buat Hemat Devisa Negara (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaungkan ‘benci produk asing dan cintai produk dalam negeri. Menurut Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), hal ini dilakukan pemerintah agar devisa negara tidak terkuras karena serbuan produk impor.

“Jadi secara teoritis ya ini debat klasik antara Import Substitution (IS) dan Export Promotion (EP). Di mana negara yang baru merdeka dan awal berkembang itu ga punya banyak valuta asing, ga punya Dollar, EURO, atau Yen sehingga mereka perlu berhemat sehingga berusaha mengurangi impor,” jelas Direktur INDEF Berly Martawardaya, dalam Konferensi Pers INDEF “Produk Asing: Benci Tapi Rindu”, Senin (8/3/2021).

Berly Martawardaya mengatakan, sebagian besar produk impor Indonesia adalah bahan baku atau penolong. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa bahan baku atau penolong Indonesia sebesar 72% di tahun 2020.

“Pra pandemi juga saya lihat data Januari 2021 dan Januari 2020 jadi dia hampir lah sekitar 70an% itu bahan baku atau bahan penolong, bahan modal ya dari 15% 16%, ya stabil juga. Jadi, ya bahan konsumtifnya itu iya tas-tas mahal, mobil, sepatu itu ya 10%,” katanya.

Menurut dia, jika bahan baku yang bahan modalnya dibatasi dan impor dikurangi, artinya produksi dalam negeri juga akan terganggu.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement